Profil Yayasan

Sejarah Pendirian AQZIA

Foto Ketua Yayasan

Zikri Amrullah, A.Md

Ketua Yayasan AQZIA

quote

Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan Kata sambutan dari ketua yayasan

    

        Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan segala potensi yang dimiliki untuk mewujudkan bangsa Indonesia menjadi negara yang bermartabat. Cita-cita dan harapan besar bangsa salah satunya diwujudkan dalam melaksanakan pendidikan nasional seperti yang dicita-citakan oleh pejuang bangsa masa dahulu.

        Pendidikan merupakan kunci kesuksesan suatu bangsa yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang akan diteruskan oleh generasi penerus bangsa, oleh karena itu demi mewujudkan pendidikan nasional maka Yayasan Aqzia yang berdiri pada tahun 2013 berusaha untuk mewujudkan cita-cita diatas dengan mendirikan institusi lembaga pendidikan yang pada awalnya didirikan RA/TK Aqzia Islamic Kindergarten pada tahun 2013, setelah sukses memperkenalkan RA/TK Aqzia di masyarakat kota Teluk Kuantan pada tahun 2016 kemudian berdirilah SD Islam Aqzia yang juga disambut baik kehadirannya oleh masyarakat dibuktikan tentunya dengan banyaknya siswa yang disekolahkan di SD Islam Aqzia. Aqzia Islamic School berkomitmen menjadikan pendidikan adalah bagian penting dalam perjalanan sejarah bangsa untuk menghantarkan manusia menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang sesuai harapan, yang kemudian disusul pada tahun 2021 berdiri juga SMP Islam Aqzia untuk memperkuat pendidikan yang telah ditanamkan oleh jenjang TK dan SD sebelumnya sehingga kurikulum yang diperoleh murid dapat berkesinambungan.

        Aqzia Islamic School adalah sekolah dengan kurikulum Nasional serta program pengembangan kurikulum khas yang dikemas dalam satu konsep sekolah kepemimpinan atau leadership school, untuk mewujudkan hal tersebut Aqzia Islamic School bekerjasama dengan Dunamis Indonesia mengimplementasikan Leadership School dengan menerapkan The Leader In Me 7habits. Nilai-nilai keislaman juga terwujudkan dalam kurikulum capaian pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Ummi yang bertujuan agar para murid dapat membaca al-qur’an secara tartil sesuai dengan hukum bacaan tajwid. Pendidikan keagamaan, ibadah dan tahfidz adalah pondasi bagi murid sehingga tujuan pendidikan di Aqzia Islamic School adalah hal utama yang menjadi visi dan misinya.

Lima Pilar

Lima pilar inti utama yang dikembangkan di lingkungan sekolah yaitu yang disingkat SMILE.

  1. Smart adalah menyempurnakan akal budi pikiran serta mengoptimalkan perkembangan emosional, intelektual dan spiritual.
  2. Modeling menjadi contoh dan teladan dalam setiap tindakan dalam lingkup sekolah dan masyarakat.
  3. Integrity yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang diyakini.
  4. Leadership adalah muatan kurikulum yang terintegrasi dalam semua aktivitas pembiasaan melalui program Leader In Me 7Habits untuk mempersiapakan manusia menjadi manusia efektif yang dapat menjadi pemimpin mulai dari diri sendiri.
  5. Environment merupakan lingkungan sekolah yang diciptakan sebagai rumah kedua yang ramah dan memberikan ketenangan serta kesejukan bagi

 

 

 

The Leader in Me 7 Habits

The Leader In Me adalah sebuah model transformasi sekolah yang dikembangkan bekerjasama dengan para pendidik dunia yang berfungsi memberdayakan siswa dengan keterampilan yang mereka butuhkan di abad 21 ini. Keterampilan abad 21 ini termasuk mengambil inisiatif, membangun kepercayaan diri, bertanggungjawab terhadap tindakan sendiri, dapat beradaptasi dan ulet, memikirkan pilihan-pilihan yang ada dan konsekwensinya, menggunakan waktu secara efektif dan efisien, menentapkan tujuan dan berusaha mencapaianya, disiplin dan memegang teguh prioritas, berpikir kritis dalam mengambil keputusan, hidup lebih sehat, mengahasilkan karya berkualitas, mengembangkan kemandirian, membangun dan memelihara pertemanan, memahami bahwa perilaku seseorang berimbas pada orang lain, menunjukkan keberanian termasuk menolak tekanan negatif teman sebaya, mendengarkan dan berempati, meningkatkan kesadaran global, meningkatkan komunikasi lisan dan tertulis, menunjukkan simpati kepada oranglain, menyampaikan gagasan dengan jelas, mampu dan berani menyuarakan pendapat, menyelesaikan konflik dengan efektif, dan mampu bekerjasama dalam tim.

Dalam praktiknya The Leader In Me memiliki 5 paradigma dasar sebagai landasan untuk bergerak dengan arah yang sama, antara guru, siswa, dan orangtua yang sama-sama belajar 7 habits Franklin Covey untuk menjadi manusia yang lebih efektif dalam praktik baik atau kebiasaan yang dapat diimplementasikan dalam kebiasaan sehari-hari. Paradigma adalah cara kita melihat dan memahami dunia “peta” dalam pikiran kita, Stephen R. Covey mengatakan “Jika ingin membuat perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku. Namun apabila anda ingin membuat terobosan penting, lompatan kuantum, ubahlah paradigma”. Ketika kita merubah cara pandang kita maka akan berpengaruh terhadap apa yang akan kita lakukan dan hasil yang akan kita dapatkan. Prinsip efektifitas tersebut dapat di rumuskan menjadi See (lihat)-Do (buat)-Get (hasil).

Lima paradigma yang dibangun di sekolah kepemimpinan tersebut adalah :

  1. Paradigm Of Leadership : Not This Leadership is for the few, But This Everyone can be a leader. Paradigma Kepemimpinan : Bukan kepemimpinan hanya untuk segelintir orang, tapi setiap orang adalah bisa menjadi pemimpin.
  2. Paradigm of Potential : Not This A few people are gifted, But This Everyone has genius. Paradigma Potensi : bukan hanya beberapa orang saja yang berbakat, tapi setiap orang genius.
  3. Paradigm of Change : Not this To improve schools the system needs to change first, But This Change starts with me. Paradigma Perubahan(bukan untuk mengubah sekolah, sistemnya dulu yang harus diubah, tapi perubahan dimulai dari SAYA).
  4. Paradigm of Motivation : Not This Direct and control student learning, But This Empower students to lead their own learning. Paradigma Motivasi, bukan para pendidik mengarahkan dan mengontrol pembelajaran siswa, tapi para pendidik memberdayakan siswa untuk mengendalikan pendidikan mereka sendiri.
  5. Paradigm of Education : Not This Educations focus solely on academic achievement, But This Educators and families partner to develop the whole person. Paradigma pendidikan, bukan fokus hanya pada akademik, tapi mengembangkan manusia secara utuh.

Paradigma yang dibangun diatas tentunya menjadi hal pokok yang ditanamkan kepada semua komunitas yang ada disekolah, pimpinan, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, murid dan juga orangtua murid. Dengan demikian teori pembelajaran berdiferensiasi akan lebih mudah untuk dilakukan oleh murid karena paradigmanya telah ditanamkan sejak awal. Kerangka pembelajaran yang diterapkan di Aqzia Islamic School tentunya dengan framework The Leader In Me tersebut sangat sesuai dan relevan dengan teori pembelajaran berdiferensiasi dan juga multiple intelligences, dengan paradigma yang telah diterapkan sebagai konsep dasar dalam pembelajaran sehari-hari disekolah. The Leader In Me melalui pembiasaan 7 habits mengajarkan praktik baik yang dapat dilakukan dalam sehari-hari. Tujuh kebiasaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Be Proactive (menjadi proaktif), dengan prinsip pengembangan pada tanggung jawab, membuat pilihan, inisiatif dan kecerdasan dalam membuat keputusan.
  2. Begin With The End In Mind (mulai dengan tujuan akhir), dengan prinsip utamanya membuat visi, komitmen pada tujuan.
  3. Put First Thing First (mendahulukan yang utama), dengan prinsip fokus, integritas, disiplin dan prioritas
  4. Think Win-Win (berpikir menang-menang), dengan prinsip keuntungan bersama, keadilan, kelimpahan
  5. Seek First to Understand Than To Be Understood (Memahami terlebih dahulu baru minta dipahami), dengan prinsip menghormati, saling pengertian, empati dan keberanian.
  6. Sinergyze (bekerjasama), dengan prinsip utama kreativitas, kerjasama, perbedaan, kerendahan hati
  7. Sharpen The Saw (mengasah gergaji), dengan prinsip pembaruan, perbaikan terus menerus, dan kesimbangan.


Pembelajaran Leader In Me secara langsung dapat terintegrasi dengan pembelajaran kurikulum nasional, dan menjadi penguatan dalam pencapaian visi tujuan pendidikan nasional pelajar dengan profil pelajar pancasila. Dengan menerapkan The Leader In Me menjadi salah satu tool atau alat yang mempermudah dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkarakter. Pembelajaran bagi murid dikelas dapat diintegrasikan secara langsung pada mata pelajaran yang dipelajari.

#WearetheLeaderBeginFromOurSelf

#TumbuhBersahabatMenujuGenerasiHebat

#MendidikdenganHatiMenyayangiSetulusHati